Deposito Sebagai Investasi Tabungan Dana Pensiun

Menjalani kehidupan hari demi hari di usia produktif memang menjadi rutinitas bagi kebanyakan orang. Tetapi, mau sampai kapan Anda bekerja seperti itu, atau Anda memang belum berpikir untuk menyiapkan dana pensiun ? Sebaiknya Anda sudah mulai mempersiapkan dana pensiun itu, mungkin sejak pertama Anda bekerja. Deposito bisa menjadi salah satu persiapan menjelang hari tua Anda.
Dengan menyiapkan dana pensiun selama usia produktif, menjadikan Anda di saat hari tua nanti dapat berkehidupan layak seperti di saat usia produktif. Kebutuhan hidup yang selalu meningkat menjadikan Anda harus mempunyai perencanaan yang matang di kemudian hari, tidak terkecuali saat Anda hidup di masa tua nanti.
Menurut survey HSBC pada April 2014 lalu, 84% masyarakat Indonesia menyiapkan dana pensiun dalam produk tabungan atau deposito. Sisanya hanya dengan menjual atau menyewakan properti, investasi reksadana, obligasi atau unit link, serta ada yang hanya mengandalkan Jamsostek dan harta dari warisan. Keadaan seperti ini sangatlah tidak ideal, mengingat dana yang disimpan dalam tabungan sering kali tidak mampu berkembang secara signifikan akibat digerogoti inflasi.
Pastinya Anda mendapatkan bunga deposito yang tidak sedikit, tetapi inflasi di negeri ini juga tidak kecil. Bunga yang Anda dapatkan hanya mampu menjaga nilai riil deposito Anda, namun tidak mampu mengembangkan daya belinya.
Misalnya saja, Anda bekerja dengan penghasilan tetap per bulan sebesar Rp 4.000.000, lalu menyisihkan Rp 200.000 per bulannya untuk dana pensiun. Setelah kurang lebih bekerja selama 30 tahun dan pensiun di usia 55 tahun, maka Anda hanya akan mendapat dana pensiun sebesar Rp 72.000.000. Bayangkan jika per bulan untuk kehidupan sehari-hari saja, Anda membutuhkan Rp 2.000.000, berarti dana tersebut hanya cukup untuk 3 tahun saja, belum tentu Rp 2.000.000 sudah pasti cukup untuk sebulan, jika harga kebutuhan pokok semakin naik, bisa jadi dana tersebut hanya cukup untuk setahun saja.
Terlebih lagi, untuk para pekerja fresh graduate yang mungkin masih banyak berpikir hanya untuk kesenangan sesaat. Kebanyakan belum memikirkan tentang dana pensiun tersebut, karena untuk dana tersebut bisa dimulai jika pendapatan sudah tinggi dan umur sudah berada di kepala 3. Padahal dana pensiun sebaiknya dipersiapkan sejak dini. Hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi kapan pun, memang tidak ada yang mau dengan kejadian seperti itu, tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkannya dengan se matang mungkin.
Masalah yang kerap terjadi adalah banyak orang yang tidak memahami konsep investasi masa depan. Contohnya, dana pensiun dibelikan properti, dalam hal ini adalah apartemen. Pembelian tersebut beranggapan bahwa kelak saat pensiun dapat menikmati hasil dari menyewakan atau menjual aset tersebut. Tetapi ternyata lokasi apartemen itu tidak strategis dan tidak laku untuk disewakan terlebih untuk dijual kemudian. Contoh lainnya, dana pensiun tersebut diinvestasikan di perusahaan yang menjanjikan retur besar, namun kenyataannya perusahaan itu cuma investasi bodong.
Ketidakmengertian terhadap investasi membuat banyak orang terjerumus memilih investasi yang salah karena sangat berkeinginan hidup santai di masa tua yang bebas dengan finansial serta waktu, itu semua hanya menjadi impian semata. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki pengetahuan yang kurang terhadap investasi, Anda lebih baik merencanakan dana pensiun tersebut dengan deposito daripada investasi lainnya yang lebih tinggi. Deposito tersebut haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menawarkan masa pensiun yang pastinya membuat nyaman Anda dan keluarga kelak.
Berikut beberapa tips yang terangkum agar Anda bisa menyiapkan dana pensiun sejak dini melalui deposito :

1. Tidak mengandalkan pensiun yang dijamin oleh perusahaan


Sistem pensiun yang dirancang perusahaan biasanya memberikan alokasi dana yang jumlahnya lebih sedikit daripada pendapatan yang Anda terima sekarang. Padahal, seiring bertambahnya usia, kebutuhan Anda juga akan bertambah, baik karena masalah kesehatan, anak yang ingin melanjutkan kuliah sampai S3, meningkatnya tanggungan keluarga atau faktor keluarga.

2. Daftarlah menjadi nasabah ke program pensiun di bank yang akan langsung meng-autodebet rekening Anda setiap bulan


Mayoritas orang menyusun pengeluaran hampir sama dengan pendapatan bulanannya. Terlebih lagi, di akhir bulan jika ada sisa, baru itu dimasukkan sebagai tabungan. Sikap demikian tidaklah bijak. Bagaimana mungkin masa tua Anda bisa disiapkan dengan cara demikian ?
Banyak penasihat keuangan menyarankan agar menabung di saat Anda menerima pendapatan, sisihkan sebesar 10%-20% sebelum dikeluarkan untuk anggaran lainnya. Namun, Anda masih tergoda dengan membeli barang diskon atau pun sejenisnya menggunakan uang tersebut. pilihan yang terbaik adalah auto debit, rekening langsung ke deposito dana pensiun.
Dengan sistem auto debit, sejumlah dana yang telah ditentukan akan langsung dipindahkan ke rekening deposito secara otomatis dari rekening koran. Dengan demikian dana pensiun Anda terjaga sampai saat Anda benar-benar menjalani masa pensiun. Sampai saat ini sudah banyak bank yang menawarkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dengan berbagai manfaatnya. Iuran yang bisa disesuaikan mulai dari Rp 50.000 hingga tak terbatas tiap bulannya.

3. Gaji naik, tabungan juga naik


Kenaikan gaji harus digunakan untuk peningkatan jumlah tabungan yang bisa Anda simpan. Jika saat bergaji Rp 4.000.000 Anda bisa menabung sekitar Rp 400.000 – Rp 800.000, saat Anda mengalami kenaikan gaji ke Rp 5.000.000, selayaknya tabungan dana pensiun Anda bisa disimpan di kisaran Rp 500.000 – Rp 1.000.000. Pikirkan selalu kenyamanan untuk masa depan, jangan hanya untuk saat ini saja.

4. Pisah kan dana pensiun dengan dana cadangan untuk kebutuhan darurat

dana pensiun
Kebanyakan orang memisahkan pemasukannya menjadi dua, yaitu; dana kebutuhan sehari-hari dan dana tabungan. Hal tersebut keliru, dana tabungan yang hanya ada satu itu bisa lenyap ketika Anda membutuhkan dana darurat dan menyisakan Rp 0 ketika Anda pensiun. Oleh sebab itu, bagi pendapatan Anda menjadi 3 pos, yaitu; dana kebutuhan sehari-hari, dana cadangan untuk kebutuhan darurat dan dana pensiun.

5. Tidak menggunakan dana pensiun untuk investasi



Dalam contoh-contoh kegagalan investasi yang telah dijabarkan di atas, dana habis karena investasinya merugi. Sebenarnya ini bisa dihindari dengan tidak menggunakan dana pensiun untuk investasi. Jika memang Anda berminat untuk membeli saham atau properti, usahakan jangan menggunakan pensiun apalagi jika investasi tersebut belum menjaminkan sebuah keuntungan. Anda bisa membuat satu pos lagi dengan judul ‘Dana Investasi’.
Terlihat tidak mudah terutama bagi Anda yang berpenghasilan di bawah Rp 5.000.000 per bulannya. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa Anda lakukan jika memang memiliki niat yang kuat. Alternatif hal tersebut, Anda bisa menggunakan pemasukan seperti bonus, THR atau warisan sekalipun. Dengan uang sebesar Rp 1.000.000 Anda sudah bisa menggunakan untuk mendaftar ke broker saham dan membeli saham yang berharga murah sebagai investasi masa depan. Dengan demikian, meski investasi tersebut merugi, namun hari tua Anda masih terjamin dan kebutuhan sehari-hari Anda masih dapat terpenuhi.

0 Response to "Deposito Sebagai Investasi Tabungan Dana Pensiun"

Post a Comment